Pages

Tuesday, March 29, 2011

“HANYA “M” YANG S’LALU DI HATIKU”


Berawal dari ketidak sengajaan, ku bertemu dengannya. ketika itu ada suatu party yg diadakan oleh temanku. kebetulan juga, aku ikut didalam pembuatan party tersebut atau bisa dibilang EO “wess kren”, dan lebih tidak disangka ternyata sang juru masak alias koki adalah my girlfriend ku sendri. Karena dia dikenal pandai membuat kue oleh teman-temannya, tugas ku dalam party pada waktu itu berperan menjadi penyambut tamu, atau bisa dibilang customer servise, atau yang melayani tamu. ketika itu lh seorang wanita yang berinisial “M” ini datang dengan temannya, yang juga teman aku yg punya hajatan. tidak menunggu lama, ku persilahkn dia duduk dan telah tersedia minuman + makanan di atas meja tempat dimn dia ku persilahkan duduk.
Entah bagaimana ceritanya. aku dan dia sudah ngobrol dan tanpa aku sadari, peran diriku sebagai penyambut sekaligus pelayan tamu tidak ku hiraukan lagi, karena asyiknya ngobrol dengan si dia yg berinisial “M” tsb. aku merasa bersalah ketika obrolan kami semakin nyambung dan akrab, karena aku sadar someone telah dulu mengisi jauh di dalam lubuk hatiku, tapi peran si dia yang berinisial “M” ini yang baru aku jumpa dan kenal lebih besar, itu semua tidak terlepas dari sebuah kata yang disebut “camistry”. aku merasa senang ketika dekat dan ngobrol dengan wanita yg berinisial “M” ini. setelah acara slsai aku dan teman2ku sekaligus my girlfriend ku beres2 krna tempat party ini sudah mirip kapal pecah.
Setelah smua slsai, ku dan pacarku duduk berdua, alangkah terkejutnya ketika my girlfriend ku ternyata bertanya tentang gadis yg ngobrol dngku, aku gelabakan dan tanpa pikir panjang ku menjawab, teman lama. si dia hanya tersenyum dan dalam hatiku berkata “yes”.
Keesokan harinya si dia yang berinisal “M” ternyata teman dari sepupu ku yg tinggal tidak jauh dari rumahku. Karena melihat dia berada disitu karena pada hari itu juga hari minggu + libur. Aku pergi menghampirinya, karena masih terasa asyiknya ngobrol tadi malam, obrolan kami pun tidak canggung lagi, ketika lagi asyiknya ngobrol tiba2 aku terdiam sejenak ketika di bertanya,
…yg tadi malam cewek pakai baju hitam itu, pacar kamu.?
Aku hanya bisa menjawab, ya tapi kami berdua lagi ada masalah, sebelum di memperpanjang pertanyaannya langsung ku sudahi dengan perkataan, “jangan bahas masalah tu dulu ya”.
Ternyata si dia ngerti, tapi tag disangka ternyata ada musuh dalam selimut. Ketika itu sepupu memotret kami yang asyik berduaan. Dan lebih gilanya lagi, hasil jepretan itu terlihat oleh pacarku yang seketika juga langsung datang menemuiku dan marah + minta penjelasan dari diriku, sebelum aku memberikan penjelasan, pacarku langsung melayangkan lima jari kanannya yg siap menghujam pipiku, tanpa pikirkan panjang untuk menenangkan dirinya, aku pun meminta maaf, tp sedikitpun maafku tag di gurbris, karena mungkin hatinya sudah sepanas api neraka yang siap melalap orang yang bedosa seperti diriku, dan akhirnya dia pun memutuskan hubungan ini sepihak. Akupun sadar, bahwa aku lah yang salah sekaligus senang karena rencanaku untuk mendekati si dia yg berinisial “M” tidak ada yang menghalangi.
Setelah beberapa hari, aku pun merasa tenang dan siap membuka lembaran baru. Tidak menunggu aba2 dari langit maupun bumi, ku melangkah mengikuti isi hatiku yang sedang berbunga-bunga karena aku ingin berjumpa dengan si dia yang berinisial “M” tersebut. Skitar 5 ment perjalan menuju rumh “M” aku pun sampai. Ternyata “M” ada dirumh. Kami pun langsung ngobrol dan tanpa diberi isyarat di memberiku segelas air, yang ku tahu itu teh hangat dari rasanya. Dari situlah aku merasa kami begitu cocok dari sambutan saudara n keluarganya yang begitu ramah. Sekitar 3 bulan ku jalani hubungan ini tanpa ikatan yang disebut jadian. Tapi aku merasa itu bukanlah hal penting, yang penting bagi diriku adalah kami berdua begitu cocok. Sampai akhirnya aku kuliah di Pontianak. Sedangkan si dia di ketapang masih melanjutkan scul nya di SMA. karena pada waktu itu aku lulus dari sekolah ku di SMK.
Ketika itu lah kami bedua serasa terputus, tapi hubungan melalui HP, ntah itu sms atau telp, tetap kami lakukan, karena pada waktu itu perkuliah dimulai sudah hampir mau libur lebaran atau hari raya idul fitri akupun pulang setelah hampir 4 bulan di Pontianak dan meninggalkan si dia. Tanpa pikir panjang dan merasa kelelahan setelah menempuh perjalanan dari Pontianak ketapang sekitar 8 jam lamanya, ku pun langsung menemui dirinya, ternyata si dia masih mengharapkan kedatanganku dan aku merasa tidak ada perubahan ataupun hal mencurigakan dari dirinya. Hampir 2 minggu sudah aku di ketapang, tiada terasa libur pun hampir hbis, dan artinya aku harus meninggalkan dirinya. Sebelum ku pergi meninggalkan dirinya karena harus melanjutkan kuliahku, malam harinya pun aku mengajaknya keluar sekedar nongkrong di salah satu café.
Tapi mengapa, apakah diriku ini bodoh atau takut, tapi jujur bahwa aku benar2 tag dapat berkata apa2 jika aku dekat dengan dirinya, kata “I LOVE U” ini lah yang sampai sekarang tag pernah terucap oleh ku untuk si “M” ini. Setelah aku sampai di Pontianak, rutinitaspun kembali berlanjut, smsan, telponan, tag pernah terhenti. Sekitar beberapa bulan ternyata si dia bercerita kepada ku, diriku tehenyak dan merasa ingin pergi dari kenyataan, bahwa si dia telah mempunyai seorang pacar, aku hanya bisa berkata “selamat ya”, setelah hubungan kami yang hampir setahun tanpa ikatan ini, ternyata di nunggu dan tidak tahan, akan sikap ku yang bisa di bilang “cemen”.
Sekitar 6 bulan di Pontianak, liburan semester pun tiba, aku merasa tidak ingin pulang, karena tidak ingin melihat si dia dengan orang lain, tapi keadaan berkata lain, ku beranikan diriku tuk pulang, tanpa disangka, ternyata si dia sudah ptus karena pacarnya kecelakaan motor dan meninggal, pada saat itu lah kami mulai dekat kembali, dan menjalin hubungan bodoh tersebut, ini kubilang bodoh karena tidak adanya iktan, Karen diriku msh tetap saja cemen dan tidak berani mengungkapkan isi hatiku padanya.
Sekitar dua tahun hubungan ini terjalin, ternyata si dia lagi2 menumukan orang yang lebih berani di banding diriku, tapi lagi2 hal tsb tidak berlangsung lama, karena mereka berdua putus karena sesuatu hal yang itu aku tidak tahu apa sebabnya. Kembali lagi hubungan tanpa status terjalin, meskipun kami sering jalan bareng, si dia sudah kenal keluarga aku, sebaliknya diriku juga sudah kenal dirinya. Hampir jalan 2 tahun hubungan kami ini, aku merasa setelah aku pulang nanti karena pada waktu itu aku masuk libur panjang di smester genap tau semester 6. Tapi hal yang tag diduga bin tag disangka muncul dari SMSnya. Di berkata, bahwa aku telah selingkuh, padahal kami tidak pernah mempunyai hubungan, hal ini lah yang membuat diriku yakin bahwa selama ini kami memang mempunyai apa itu yang di bilang “camestry”. Aku sadar pada waktu itu ku kenal seorang cewek yang juga mantan temanku, karena rumah kami dekat, dan di sudah ku anggap seperti adiku sendiri, dan setiap kali pulang kuliah aku selalu membawakannya oleh2 tetapi bodohnya diriku, untuk Si dia yaitu “M” tidak kubwakan, krna aku berfikir, bhwa aku pulang saja di sudah senang.! Dia tahu aku selingkuh karena teman si “M” ini yang juga teman cewek yang ku anggap adik ku tsb, bercerita kepada si “M” bahwa diriku begitu mesra dengan cwek yang kuanggap adik tsb. Pada saat itu lah si “M” ini ngerti mengapa selama ini aku tag pernah nembak dia, krna di berfikir sewaktu-waktu aku bisa mendua, padahal diriku begitu sayang dan cinta pada si dia alias “M” ini.
Nasi telah menjadi bubur, cinta dan sayang yang ku pupuk selama hampir 5 tahun hilang dan lenyap begitu saja, karena “miscommunication” atau salah paham, apapun yang ku bilang dia tag mau dengar, permintaan maafku pun tag pernh di perdulikan. Dan sampai sekarng. Kesalah pahaman itu tidak pernah terselesaikan.
Aku merasa bodoh dan bersalah, mengapa 3 kata tersebut tag pernah terucap. Wahai “M” sampai kapanpun namamu tag kan pernah tergantikan di hatiku.
“SEMUA YANG MENGHILANG KUHARAPKAN AKAN KEMBALI TERULANG”

No comments:

Post a Comment